Nilai-nilai Multikultural Pada Anak Usia Dini, Pemberdayaan Guru Taman Kanak-kanak (TK)/Raudhatul Atfal (RA)

Penulis: Yapandi dan Helva Zuraya

Pemberdayaan guru Taman Kanak-Kanak dalam penanaman nilai-nilai multikultural anak usia dini dilatar belakangi adanya fenomena yang terjadi pada saat ini yaitu kasus penistaan agama, tidak menghormati etis/suku, nilai budaya dan adat istiadat yang semakin mengkhawatirkan terjadinya konflik sosial yang menyebabkan runtuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pendidikan multikultural bagi anak usia dini sangat urgen untuk didorong sebagai fondasi bagi pengembangan masyarakat Indonesia yang lebih terbuka, toleran dan demokratis. Usia dini merupakan fase penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Proses pembentukan identitas dan karakter dimulai sejak anak usia dini. Untuk itu, nilai-nilai kesetaraan yang tidak menganngap diri dan kelompok sendiri sebagai superior atas diri dan kelompok yang lain sangat penting ditanamkan kepada anak sedini mungkin. Hal ini dirasa penting karena di satu sisi keragaman di Indonesia adalah realitas yang pasti akan dialami anak-anak saat mereka tumbuh dan berkembang, namun disisi lain saat ini banyak muncul kelompok-kelompok sosial keagamaan yang mengajarkan intoleransi.