Bahasa dan Identiti Melayu di Riam Panjang

Penulis : Yusriadi

Riam Panjang merupakan salah sebuah kampung

Melayu di hulu Sungai Kapuas, sekitar 7oo kilometer dari

garis pantai Kalimantan Barat (Indonesia). Penduduk

Riam Panjang beragama Islam, bahkan diperkirakan

telah memeluk Islam sudah sejak beberapa generasi

dahulu. M ereka termasuk kelomp ok yang disebut sebagai

‘Masuk Melayu’. Riam Panjang memperlihatkan

dinamika perubahan di paras regional seperti yang

terjadi di Kalimantan Barat misalnyaperubahan struktur

p olitik kampung, p erubahan so sial, mahupun p erub ahan

ekonomi.

Varian Melayu yang dituturkan oleh penduduk

Riam Panjang adalah varian Ulu Kapuas. Dialek Melayu

ini merupakan bahasa utama di Riam Panjang, dan

Kapuas Hulu pada amnya. Dari segi sejarah, bahasa ini

sudah menjadi lingua franca di kawasan ini sejak lebih

seratus tahun lalu berdasarkan rekod Belanda.

Sepanjang kurun waktu tersebut sehingga hari ini,

bahasa Melayu telah menjadi bahasa untuk urusan

perdagangan dan ekonomi, serta politik lokal. Walau

bagaimanapun, dialek Melayu ini tidak selalu digunakan

pada setiap situasi. Rupanya ada ruang khas untuk

bahasa Melayu dan bahasa-bahasa lain. Pada situasi

tertentu, misalnya situasi formal, penuturbahasa Melayu

Riam Panjang telah memilih menggunakan bahasa

Indonesia, sekalipun penggunaannya tidak seratus

peratus menghilangkan nilai bahasa Melayu Riam

Panjang. Kenyataan ini menggambarkan terjadinya

bilingualisme atau bidialektalisme serta pencampuran

Link Download Buku: